Beranda | Artikel
Kisah-kisah Husnul Khotimah
Jumat, 8 Juni 2018

Kisah-kisah Husnul Khotimah

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du,

[1] Wudhu Terakhir

Dari Ummu Hisyam at-Thaiyah

رأيت عبد الله بن بسر يتوضأ، فبينما هو يتوضأ خرجت نفسه

Aku melihat Abdullah bin Busr berwudhu. Di tengah beliau wudhu, ruhnya keluar (meninggal). (Tarikh Abu Zur’ah ad-Dimasyqi, 1/255)

[2] Meninggal ketika membaca al-Quran

Ketika Misrah bin Muslim mendekati kematian, beliau mulai membuka al-Quran, dan tepat di surat Thaha. Hingga ketika sampai di firman Allah,

وَعَجِلْتُ إِلَيْكَ رَبِّ لِتَرْضَى

“Aku bersegera kepada-Mu. Ya Tuhanku, agar supaya Engkau ridha (kepadaku).”

Lalu beliau meninggal dunia. (Tartib al-Madarik, al-Qadhi Iyadh, 6/217)

[3] Dari Abul Husain bin Fadhl al-Qatthan, beliau bercerita,

Saya menemui Abu Bakr an-Naqqasy – ketika itu bertepatan hari selasa tanggal 3 Syawal tahun 351 H. Abu Bakr sangat memperhatikan untuk beramal baik. Beliau bergumam sesuatu, saya tidak tahu apa yang beliau baca. Tiba-tiba beliau membaca ayat ini dengan keras,

لِمِثْلِ هَذَا فَلْيَعْمَلِ الْعَامِلُونَ

“Yang kemenangan seperti inilah seharusnya dijadikan tujuan orang-orang yang beramal.” (QS. as-Shaffat: 61)

Beliau baca sebanyak 3 kali, lalu beliau meninggal.. (Tarikh Baghdad, al-Khatib al-Baghdadi, 2/607).

[4] Dari Abu Bakr bin Ziyad

Saya ikut menyaksikan proses kematian Ibrahim bin Hani’. Ketika itu beliau puasa, lalu berkata kepada anaknya,

“Aku haus sekali.”

Datanglah putranya dengan membawa air.

Lalu Ibrahim bertanya, “Apakah matahari sudah tenggelam?”

“Belum.” Jawab anaknya.

Beliaupun menolak untuk minum air itu. Lalu beliau membaca,

لِمِثْلِ هَذَا فَلْيَعْمَلِ الْعَامِلُونَ

“Yang kemenangan seperti inilah seharusnya dijadikan tujuan orang-orang yang beramal.” (QS. as-Shaffat: 61)

Kemudian beliau meninggal.. rahimahullah..

(Tarikh Baghdad, al-Khatib al-Baghdadi, 7/163).

[5] Dikisahkan bahwa Abdullah bin Ibrahim al-Khabari meninggal ketika menulis mushaf.

Beliau sedang duduk menulis mushaf. Lalu beliau letakkan pena dari tangannya, dan bersandar. Lalu beliau mengatakan,

واللّه هذا موت طيّب هيّن

“Demi Allah, ini kematian yang baik, mudah..”

Lalu beliau meninggal. (Thabaqat as-Syafi’iyah, al-Husaini, hlm. 173).

[6] Kisah wafatnya Ismail an-Naisaburi

Menjelang wafat, ibunya bertanya kepadanya.

‘Apa yang terjadi denganmu?’

Ismail tidak bisa bicara. Lalu beliau tuliskan di tangan ibunya,

رَوْحٌ وَرَيْحَانٌ وَجَنَّتُ نَعِيمٍ

“Ketenteraman dan rezeki serta jannah kenikmatan..”

Kemudian beliau meninggal. (Siyar A’lam an-Nubala’, 20/161).

[7] Wafatnya Abu Zur’ah ar-Razi – ulama ahli hadis –

Abu Ja’far, Muhammad bin Ali bercerita,

Kami hadir ketika peristiwa wafatnya Abu Zur’ah. Ketika beliau sakit parah, ada banyak ahli hadis yang menjenguk. Ada Abu Hatim, Ibnu Warah, al-Mundzir bin Syadzan, dan para ulama hadis lainnya.

Merekapun saling mengingatkan untuk mentalqin Abu Zur’ah. Namun mereka semua segan dengan Abu Zur’ah.

“Coba kita bacakan hadis.” Usulan salah satu diantara mereka.

Ibnu Warah, “Telah menceritakan kepada kami Abu Ashim, bahwa Abdul Hamid bin Ja’far telah menceritakan kepada kami…”

Abu Hatim, “Telah menceritakan kepada kami Imam Bundar, bahwa telah menceritakan kepada kami Abu Ashim, bahwa Abdul Hamid bin Ja’far telah menceritakan kepada kami…”

Sementara yang lain terdiam.

Tiba-tiba Abu Zur’ah membuka matanya dalam kondisi mendekati kematian, sambil menyebut hadis,

حدثنا بندار، حدثنا أبو عاصم، حدثنا عبد الحميد، عن صالح بن أبي عريب، عن كثير بن مرة، عن معاذ بن جبل، قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم (من كان آخر كلامه: لا إله إلا الله، دخل الجنة)

“Telah menceritakan kepada kami Imam Bundar, bahwa telah menceritakan kepada kami Abu Ashim, bahwa Abdul Hamid telah menceritakan kepada kami, dari Soleh bin Abi Arib, dari Katsir bin Murrah, dari Muadz bin Jabal, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Siapa yang kalimat terakhirnya, ‘Laa ilaaha illallah’ maka dia akan masuk surga.”

Lalu beliau meninggal. Rahimahullah…

Kematian itu pasti dan hanya sekali…

Ya Rab.. jadikan kematian kami adalah kematian yang baik.. anugerahkanlah untuk kami husnul khatimah..

Amiin…

Dinukil dari WA grup Syaikh al-Walid Saifun Nashr dan diterjemahkan secara bebas oleh Ustadz Ammi Nur Baits


Artikel asli: https://konsultasisyariah.com/31896-kisah-kisah-husnul-khotimah.html